Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan sejumlah sungai di Kabupaten Jombang meluap. Akibatnya, banjir meluas hingga 5 kecamatan.
Banjir awalnya terjadi pada 3 desa di Kecamatan Kesamben. Yakni di Dusun Kampungturi, Desa Pojokkulon, Dusun Kedondong, Desa Blimbing, dan Dusun Beluk, Desa Jombok.
Seperti di Dusun Beluk, Desa Jombok, banjir akibat luapan Sungai Avur Watudakon ini sudah terjadi sejak, Jumat (06/12/2024). Di hari kelima ini, tren air terus naik. Di jalan banjir mencapai pinggang orang dewasa, sedangkan di dalam rumah air sudah setinggi hampir 1 meter.
“Airnya terus naik. Titik tertinggi banjir mencapai 1,5 meter di RT 03 RW 01,” ujar Kepala Dusun Beluk, Sustiyo Budianto kepada wartawan di lokasi, Selasa (10/12/2024).
Banjir yang tidak kunjung surut ini memaksa banyak warga untuk mengungsi. Ada yang mengungsi di rumah saudara, dan ada juga yang mengungsi di Balai Desa Jombok.
“Ada yang bertahan di rumah karena menjaga barang-barang bergarga. Sebagian besar mengungsi di rumah saudara dan balai desa,” terangnya.
Sementara, berdasarkan data BPBD Jombang, banjir saat ini sudah meluas di 4 kecamatan lainnya akibat meluapnya sejumlah sungai. Di Kecamatan Peterongan, banjir setinggi 40-50 cm terjadi di Dusun Wonokerto dan Rejoso, Desa Peterongan. Dusun Budug, Desa Tugusumberejo setinggi 20-30 cm.
Di Kecamatan Jogoroto, banjir di Dusun Sawahan, Desa Sambirejo setinggi 50 cm, Dusun Corogo, Desa Janti setinggi 30 cm, dan Dusun Gerih, Desa Janti, setinggi 30 cm. Di Kecamatan Diwek, banjir menggenangi Desa Keras setinggi 20-60 cm.
Sedangkan, di Kecamatan Jombang banjir menggengi Dusun/Desa Sengon, setinggi 20-50 cm, Dusun Tawangsari, Desa Pulolor 10-50 cm, Dusun Kalimalang, Desa Pulolor 10-50 cm, Dusun Pulowetan, Desa Pulolor 10-50 cm (Naik), Dusun Pulokulon, Desa Pulolor 10-50.
“Banjir Luapan saat ini menggenangi jalan desa, pemukiman dan persawahan,” ungkap Supervisor Pisdalops BPBD Jombang Stevie Maria.(*)