Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri Momentum Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Perdagangan

oleh -1 Dilihat
banner 468x60

Oleh: Dhita Karuniawati )*

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan diplomasi ekonomi sebagai salah satu pilar utama kebijakan luar negeri. Di tengah dinamika global yang terus berubah, langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai kekuatan ekonomi regional dan mitra strategis berbagai negara. Fokus pada kerja sama investasi, perdagangan, dan teknologi menjadi strategi jangka panjang guna mempercepat transformasi ekonomi nasional.

banner 336x280

Dalam kerangka tersebut, berbagai kunjungan luar negeri yang dilakukan Presiden Prabowo memiliki nilai strategis tinggi. Selain memperkuat hubungan bilateral, kunjungan ini juga diarahkan untuk menarik masuknya investasi langsung, membuka akses pasar bagi produk nasional, serta membangun kemitraan teknologi yang bermanfaat bagi pembangunan industri dalam negeri.

Dalam bulan-bulan awal pemerintahannya, Presiden Prabowo melakukan lawatan ke sejumlah negara besar seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Negara-negara ini bukan hanya mitra dagang utama Indonesia, tetapi juga investor besar yang berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, industri manufaktur, hingga teknologi hijau di tanah air.

Dalam waktu dekat, Presiden Prabowo Subianto berencana melakukan kunjungan ke Rusia pada 18–20 Juni 2025. Hal ini dinilai merupakan momentum untuk menarik investasi dan kerja sama strategis di bidang perdagangan dan teknologi.

Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, mengatakan bahwa sebelum bertolak ke Rusia, Presiden Prabowo akan terlebih dahulu mengunjungi Singapura untuk bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Yang Mulia Lawrence Wong dan menghadiri Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat pada 16 Juni 2025.

Setelah menyelesaikan agenda di Singapura, Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan menuju Rusia, untuk memenuhi undangan langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Presiden Prabowo dijadwalkan akan diterima secara resmi dalam upacara penyambutan kenegaraan dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin.

Presiden Prabowo akan menghadiri upacara kenegaraan dan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin pada 19 Juni 2025, sesuai undangan resmi dari pemerintah Rusia. Tidak hanya itu, pada 20 Juni 2025, Presiden Prabowo juga dijadwalkan hadir sebagai pembicara utama dalam ajang St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, sebuah forum ekonomi global bergengsi yang mempertemukan para pemimpin negara, pelaku bisnis, dan pakar ekonomi dunia.

Seskab Teddy mengatakan kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan yang sangat strategis untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Rusia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara besar, semakin dipandang di mata dunia, terutama di tengah berkembangnya berbagai tantangan global yang sedang meningkat.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Ahmad Labib mengatakan, salah satu yang harus menjadi prioritas utama yakni penyelesaian Free Trade Agreement antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU). Sebuah blok ekonomi yang terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan. Ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mempercepat kerja sama strategis antara Indonesia dan Federasi Rusia, terutama dalam bidang perdagangan, investasi, dan teknologi.

Kunjungan tersebut dilakukan atas undangan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin dalam rangka menghadiri Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) serta menggelar pertemuan bilateral tingkat tinggi.

Menurut Labib, Perjanjian dagang ini sangat strategis. Bukan hanya membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk ekspor unggulan Indonesia, tapi juga menjadi pintu masuk bagi aliran investasi dan kolaborasi industri lintas negara.

Labib mengatakan kemitraan ekonomi dengan Rusia dan negara-negara EAEU sejalan dengan arah diversifikasi pasar Indonesia, yang tengah memperluas jejaring mitra dagang global di luar pasar tradisional, tanpa meninggalkan hubungan yang telah terjalin dengan negara-negara besar lainnya.

Pada Tahun 2025, Indonesia dan Rusia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Selama tujuh dekade lebih, kedua negara telah menjalin kerja sama di berbagai sektor strategis. Dalam pertemuan bilateral mendatang, pemerintah Indonesia diharapkan mendorong percepatan implementasi kerja sama konkret di bidang energi, infrastruktur, pertanian, pertahanan, dan digitalisasi industri.

Labib mengatakan Indonesia memandang Rusia sebagai mitra potensial dalam mendukung pembangunan nasional. Investasi langsung dan transfer teknologi dari Rusia bisa menjadi pengungkit pertumbuhan di sektor-sektor prioritas.

Selain perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA), beberapa proyek investasi strategis yang tengah dijajaki antara lain pembangunan kilang minyak, pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir, serta kerja sama industri pertahanan.

Labib menegaskan pentingnya membangun kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan dan berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional. Dengan FTA dan kerja sama strategis, target peningkatan dua kali lipat volume perdagangan Indonesia-Rusia dalam lima tahun ke depan bukan hal mustahil.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri bukan hanya langkah simbolis sebagai pemimpin baru, tetapi juga merupakan bagian dari strategi besar untuk mendorong transformasi ekonomi nasional melalui kerja sama internasional. Investasi dan perdagangan menjadi dua pilar utama yang diusung dalam diplomasi luar negeri era Prabowo.

Dengan komitmen pada reformasi, keberlanjutan kebijakan, serta penyusunan strategi ekonomi yang adaptif terhadap dinamika global, kunjungan-kunjungan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing di panggung dunia.

*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *