Jakarta — BPI Danantara tengah menyiapkan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN di pasar domestik maupun global. Salah satu strategi yang kini masuk tahap pembahasan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah merger sejumlah BUMN sejenis di sektor keuangan dan nonkeuangan.
Rencana merger ini disebut akan menciptakan skala usaha yang lebih besar, efisiensi operasional, serta memperkuat daya saing di tengah persaingan global.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengonfirmasi pihaknya telah menerima informasi terkait rencana tersebut. Menurutnya, konsolidasi yang digagas Danantara dapat menjadi momentum penguatan BUMN sejenis.
“Kami memang menerima atau pernah disampaikan rencana untuk rencana melakukan konsolidasi perusahaan-perusahaan sejenis secara menyeluruh oleh Danantara yang berada di bawah pengawasannya, baik di bidang keuangan maupun nonkeuangan,” ujar Mahendra.
Ia menjelaskan, penggabungan entitas bukan hanya akan menyatukan sumber daya, tetapi juga memperluas cakupan dan meningkatkan skala usaha.
“Pada gilirannya juga bisa meningkatkan daya saing dan cakupan, besaran dari perusahaan-perusahaan itu apabila dilakukan suatu konsolidasi,” jelasnya.
Meski demikian, Mahendra menegaskan bahwa rencana tersebut masih berada pada tahap persiapan telah berjalan dan segera memasuki implementasi.
“Dalam tahap operasi atau implementasinya, kami terus memantau dan mengawal perkembangan,” katanya.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, memaparkan konsolidasi akan dilakukan di berbagai sektor, termasuk logistik dan asuransi. Di sektor logistik, saat ini terdapat 18 BUMN yang perlu ditingkatkan daya siangnya dan akan dilebur menjadi satu perusahaan besar agar mampu bersaing di pasar.
“Yang tadinya logistiknya ada 18, nanti menjadi satu perusahaan logistik dengan skala yang cukup besar, kompetitif, dan mampu bersaing. Kemudian juga memberikan nilai tambah yang signifikan buat Danantara,” ujar Dony.
Sementara di sektor asuransi, Danantara telah melakukan fundamental business review terhadap 16 BUMN yang bergerak di bidang serupa. Hasilnya, perusahaan-perusahaan tersebut akan diselaraskan” atau “dirampingkan” dan dikelompokkan menjadi tiga kategori besar: asuransi jiwa (life insurance), asuransi umum (general insurance), dan asuransi kredit (credit insurance).
Jika terealisasi, langkah ini diyakini akan mengubah lanskap bisnis BUMN di Indonesia, menciptakan entitas yang lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan siap bersaing di level global.-
[ed]