Oleh : Erlangga Syahid Walidayn*)
Pemerintah berkomitmen dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas melalui pengembangan Sekolah Rakyat. Kehadiran Sekolah Rakyat bukan hanya menjadi pelengkap sistem pendidikan nasional, tetapi menjadi bukti nyata bahwa negara hadir hingga ke akar rumput, memastikan tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dalam akses pendidikan.
Program Sekolah Rakyat digagas oleh pemerintah melalui sinergi antara kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil. Sekolah ini mengusung prinsip inklusivitas, partisipatif, dan berbasis kebutuhan lokal, dengan pendekatan pembelajaran yang fleksibel, kontekstual, serta menggunakan tenaga pengajar dari komunitas yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari pemerintah.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan solusi adaptif dalam merespons tantangan pemerataan pendidikan di Indonesia. Pemerintah menghadirkan solusi pendidikan alternatif yang tetap mengedepankan kualitas. Sekolah Rakyat menjadi wadah yang dirancang untuk membangkitkan motivasi belajar, meningkatkan kemampuan literasi, serta menanamkan keterampilan hidup yang relevan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.
Dengan metode pembelajaran yang lebih kontekstual, Sekolah Rakyat mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan lokal, baik dari sisi budaya, sosial, maupun kondisi geografis. Hal ini menjadikannya sangat efektif dalam menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal. Lebih dari sekadar tempat belajar, Sekolah Rakyat hadir sebagai ruang pembinaan karakter, pemberdayaan komunitas, dan pembuka harapan baru bagi generasi muda desa dan daerah terpencil.
Kehadiran Sekolah Rakyat juga tidak lepas dari upaya pemerintah dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045. Pendidikan adalah landasan utama untuk membangun masyarakat yang produktif, inovatif, dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong agar inisiatif seperti ini diperluas cakupannya, termasuk dengan memberikan dukungan anggaran, modul pembelajaran, pelatihan tutor, serta sarana prasarana sederhana namun fungsional yang menunjang proses belajar-mengajar.
Salah satu contoh keberhasilan program ini dapat dilihat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, di mana Sekolah Rakyat telah berjalan secara aktif selama dua tahun terakhir. Dengan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten dan masyarakat setempat, sekolah ini berhasil menampung lebih dari 120 anak usia sekolah yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan formal. Mereka kini mendapatkan pembelajaran dasar seperti membaca, menulis, berhitung, serta materi kewarganegaraan dan kecakapan hidup.
Bupati Wakatobi, Haliana mengatakan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat telah menjadi solusi konkret untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayah kepulauan. Anak-anak yang sebelumnya belum memiliki kemampuan membaca kini telah mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Perkembangan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang tepat, ditambah dengan dukungan konkret dari pemerintah, mampu membawa pendidikan menjangkau hingga ke pelosok negeri dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Rini Widyantini, menegaskan dukungannya penuh terhadap pelaksanaan program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya kolektif membangun pendidikan inklusif dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025, yang memberi peran strategis kepada KemenPANRB untuk menyiapkan formasi jabatan guru dan tenaga kependidikan serta memperkuat struktur kelembagaan di level operasional sekolah rakyat
Pihaknya menyatakan bahwa KemenPANRB bertanggung jawab atas pemenuhan guru dan tenaga pendidikan melalui sejumlah skema, termasuk redistribusi ASN dan skema seleksi khusus berdasarkan prinsip meritokrasi. Pihaknya memastikan bahwa KemenPANRB memobilisasi ASN untuk memenuhi kebutuhan ini tanpa mengganggu distribusi guru di sekolah yang sudah ada. Hal ini membuktikan bahwa tanggung jawab program tidak hanya dilimpahkan kepada satu kementrian saja, melainkan banyak pihak juga terlibat sehingga membuat sinergi yang aktif terhadap kemajuan bangsa.
Kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa pemerataan pendidikan bukan sekadar wacana, melainkan komitmen yang diwujudkan secara konkret oleh pemerintah. Dengan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani pendidikan formal secara optimal, Sekolah Rakyat membuka jalan bagi lahirnya generasi muda yang cerdas, berdaya saing, dan berakhlak mulia. Program ini tidak hanya menciptakan akses pendidikan yang lebih luas, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi pembangunan manusia Indonesia yang unggul dari desa hingga kota.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Sekolah Rakyat juga membantu mengurangi angka putus sekolah, terutama di daerah-daerah marginal. Dengan sistem pembelajaran yang fleksibel dan biaya yang sangat minim bahkan gratis Sekolah Rakyat membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk tetap memperoleh pendidikan
Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Sekolah Rakyat akan terus menjadi pilar penting dalam membentuk SDM unggul di Indonesia. Pemerintah menunjukkan bahwa membangun pendidikan bukan hanya tentang membangun gedung megah, tetapi juga tentang menjangkau hati dan potensi anak-anak bangsa, di mana pun mereka berada. Karena pendidikan yang merata dan berkualitas adalah fondasi utama menuju Indonesia Maju.
*) Penulis Merupakan Pemerhati Bidang Pendidikan
[edRW]