Jakarta – Peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum untuk mengenang kembali jasa para tokoh yang telah mengabdi bagi bangsa. Sejumlah tokoh menilai, Presiden ke-2 RI, Soeharto, bukan sekadar pemimpin, tetapi sosok pekerja keras yang memusatkan perhatian pada kesejahteraan rakyat.
Ketua Relawan Exponen 08, M. Damar, putra Aktivis 66, menyatakan bahwa Soeharto telah memberikan pengabdian besar bagi bangsa.
“Pak Harto itu bukan cuma pemimpin, tapi juga pekerja keras untuk rakyat. Di zamannya Indonesia bisa swasembada pangan, ekonomi tumbuh, dan rakyat hidup tenang. Itu bukan hal kecil. Sudah sepantasnya beliau diberi gelar Pahlawan Nasional,”
Damar menegaskan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pemimpinnya. Meski pandangan politik dapat berbeda, ia menilai rekam jejak Soeharto tak terbantahkan—dari pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, hingga keberhasilan program KB dan pertanian. Baginya, Soeharto adalah penjaga Pancasila dan UUD 1945.
“Kita boleh berbeda pandangan politik, tapi soal jasa dan hasil nyata, semua orang tahu. Jalan, sekolah, puskesmas, bendungan, sampai program KB dan pertanian, itu semua hasil kerja Pak Harto di masa kepimpinannya,dan Pak Harto adalah Penjaga Pancasila dan UUD 45,” ungkapnya.
Di bawah kepemimpinannya, banyak pihak menilai bahwa Indonesia mencapai swasembada pangan, stabilitas ekonomi terjaga, dan kehidupan masyarakat berlangsung lebih tenang. Keberhasilan-keberhasilan itu menjadi jejak penting dalam perjalanan pembangunan nasional.
Ketua Umum DPP Angkatan Muda Sisingamangaraja XII (AMS XII), Paulus Sinambela juga menilai Presiden Soeharto layak menerima penghargaan atas pengabdian dan kontribusinya bagi bangsa.
“Dimasa pemerintahan beliau kondisi ekonomi, politik, budaya dan pembangunan berjalan dengan baik. Tak ada kegaduhan dan keriuhan semua tenang dan tentram,” tutur Paulus.
Banyak figur publik menilai kepemimpinan Soeharto meninggalkan jejak pembangunan yang kuat, mulai dari swasembada pangan, stabilitas ekonomi, hingga pemerataan layanan publik. Karena itu, sejumlah tokoh menilai pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto layak dipertimbangkan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengabdiannya bagi Indonesia. [-RWA]












