Pemerintah Pacu Swasembada Energi Demi Peluasan Lapangan Kerja

oleh -1 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Luky Yusgiantoro mengatakan, harga minyak dunia hampir mencapai 100 dolar AS per barel di tengah negosiasi tarif resiprokal yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kondisi tersebut menegaskan betapa pasar migas Indonesia sangat dipengaruhi dinamika global.

“Untungnya, saat terjadi konflik antara Thailand dan Kamboja, harga minyak tidak naik terlalu tinggi dan tetap berada pada titik keseimbangan,” ujar Luky di Jakarta.

banner 336x280

Pemerintah terus melakukan berbagai pendekatan strategis, seperti peningkatan produksi migas, penerapan teknologi baru, hingga pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Langkah itu mencakup eksplorasi cadangan baru, reaktivasi sumur tua, serta pemanfaatan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

“Untuk itu, investasi di sektor hulu migas diprediksi akan terus meningkat,” sebutnya.

Upaya tersebut juga selaras dengan program Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menargetkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta pengembangan ekonomi hijau, biru, dan kreatif.

Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, menambahkan bahwa laporan Standard & Poor’s pada akhir 2024 mencatat meningkatnya daya tarik investasi migas Indonesia. Peningkatan itu didorong penemuan cadangan besar serta reformasi fiskal.

Pemerintah kini mempercepat perbaikan regulasi dan mendukung implementasi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sebagai bagian dari transisi energi.

Pada tahun ini dijadwalkan 15 proyek non-PSN mulai berjalan dengan total belanja modal mencapai 832,7 juta dolar AS yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi yang saat ini tercatat sebesar 73.335 BOPD, 896 MMSCFD, dan 233.389 BOEPD.

“Dengan berbagai langkah strategis dan inovasi, Pemerintah optimis sektor migas akan terus tumbuh dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan,” kata Elen.

Sejalan dengan itu, PT PLN (Persero) juga memperkuat komitmennya melalui RUPTL 2025–2034 dengan fokus pada peningkatan rasio elektrifikasi, terutama di daerah terpencil. PLN menargetkan pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Sulawesi dengan total kapasitas 7,7 GW.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan pihaknya siap menjalankan seluruh rencana RUPTL sebagai bentuk keseriusan PLN dalam mendukung transisi energi bersih Indonesia

“PLN siap menjalankan seluruh rencana dalam RUPTL ini sebagai langkah nyata transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emissions,” pungkas Edyansyah.

[w.R]

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *