Pengibaran Bendera One Piece Bentuk Kreativitas Asal Tidak Langgar Batas

oleh -2 Dilihat
banner 468x60

JAKARTA — Pengibaran bendera One Piece merupakan bentuk kreativitas masyarakat yang tidak berbahaya asal tidak melanggar batas dalam berbangsa dan bernegara.

Menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia, pengibaran bendera Jolly Roger milik kru bajak laut Topi Jerami muncul di berbagai wilayah.

banner 336x280

Respons pun datang dari sejumlah tokoh yang menilai aksi tersebut sebagai bagian dari kreativitas masyarakat, selama tidak melampaui batas nilai dan norma kebangsaan.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan keyakinannya bahwa kecintaan masyarakat terhadap Merah Putih tetap kokoh dan tak tergantikan oleh simbol lain.

“Saya kira kecintaan rakyat Indonesia kepada Merah Putih tidak akan tertukar dengan apa pun. Saya meyakini itu,” ujar Muzani.

Muzani menilai aksi tersebut sebagai bentuk ekspresi yang dilandasi semangat nasionalisme dan rasa syukur atas usia kemerdekaan yang menginjak 80 tahun.

“Saya kira itu ekspresi kreativitas, ekspresi inovasi, dan pasti hatinya adalah merah putih, semangatnya merah putih, bentuknya adalah syukur kepada Allah,” sebutnya.

Ia mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap mengibarkan bendera Merah Putih sebagai penghormatan atas perjuangan para pahlawan.

“Karena itu, sebagai bentuk kesyukuran, kami berharap seluruh rakyat Indonesia merenungi apa yang sudah dilakukan oleh para pendiri bangsa dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih,” ujarnya.

Senada, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menganggap bahwa pengibaran bendera Jolly Roger bukan suatu masalah selama tidak dimanfaatkan untuk kepentingan yang memecah belah bangsa.

“Ya, sebenarnya kemarin kan kami menyampaikan bahwa benderanya itu enggak ada masalah,” kata Dasco, Senin (4/8/2025).

Ia menegaskan bahwa bentuk ekspresi tersebut harus tetap berada dalam koridor kebangsaan dan tidak melewati batas.

“Secara keseluruhan, bahwa kreativitas pengibaran-pengibaran bendera dan juga pemakaian bendera One Piece itu menurut kita enggak ada masalah,” ujarnya.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turut memberikan peringatan agar kreativitas tidak menodai kesakralan HUT RI.

“Kami sebagai pemerintah dan tentunya kita semua, kita berharap di bulan Agustus ini, janganlah ternodai dengan hal-hal yang (tidak) sakral,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia mengapresiasi kebebasan berekspresi, namun meminta agar ekspresi tersebut tetap menghargai nilai-nilai kenegaraan.

“Kreativitas itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi,” tegasnya, seraya mengingatkan bahwa tindakan yang mengganggu kesakralan HUT RI adalah tidak benar. (*)

[edRW]

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *